Saat baca bukunya pertama kali, aku merasa tersindir banget. π
Aku, yang saat itu, belum bisa move on sepenuhnya dengan masa lalu.
Aku, yang saat bisnis trip untuk conference, mendapat bantuan dari seorang kawan non muslim, selama dua hari berkeliling danau toba. Saat mengetahui dia bukan muslim, barrier dalam diri langsung terpasang tinggi. Sampai saat ini hanya berteman baik, dan tidak akan mengharapkan dia berubah jadi Zhong Wen. π
Terimakasih, atas ditulisnya novel Assalamu’alaikum Beijing, dan memfilmkannya.
Semoga buat sahabat yang berjuang untuk move on, tetap mewarnainya dengan hal-hal yang membuat Sang Penguasa Hati tetap ridho pada kita.
Semoga kita mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dan ‘pas’ dengan kita. Aamiin..
Salam move on.. π
*awal Tahun Lalu, sempet hampir booking tiket buat backpacker an ke Beijing, tapi ternyata travelmate, mendadak gak bisa, so batal deh. next time, semoga bisa lebih berani jalan-jalan sendiri D: